Pamotan – Camat Pamotan M. Mahfudz mengingatkan jajaran dilingkungan pendidikan untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah. Jangan sampai muncul klaster baru saat siswa baru melaksanakan PTM disekolah.

Hal tersebut dikatakan saat melakukan monitoring pelaksanaan PTM dilingkungan SMA N Pamotan senin pagi (13/9) didampingi Danramil dan Kapolsek Pamotan Mahfudz lebih lanjut menyampaikan, menyikapi pandemi Covid ini seluruh elemen masyarakat diingatkan untuk tetap menerapkan prokes dan segera melakukan vaksiknasi untuk meminimalisir penyebarannya.

“Ingatkan keluarga, saudara, dan teman-teman kalian agar segera melakukan vaksinasi untuk meminimalisir tubuh terpapar covid-19 “Ungkapnya

Camat Mahfudz yang juga selaku Ketua Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Pamotan berharap kegiatan pembelajaran tatap muka bisa terus berjalan. Pemerintah berupaya meminimalisir penyebaran covid-19 melalui gerakan pemberian vaksinasi gratis kepada seluruh masyarakat. Diharapkan proses PTM disekolah ini bisa terus berjalan, siswa juga diwanti – wanti untuk tetap menerapkan prokes di luar sekolah, utamanya yang perlu mendapatkan perhatian dan disosialisasikan, karena masih banyak anak- anak saat bermain diluar sekolah tidak menerapkan prokes.

“Prokes diluar sekolah belum maksimal diterapkan oleh anak- anak, tidak memakai masker saat nongkrong, keluyuran dan kegiatan lainnyah, dikhawatirkan ketika siswa terpapar dari luar kemudian masuk sekolah bisa menulari teman-temannya.” Terangnya

Beliau berpesan supaya kita selalu bersama-sama mengingatkan penggunaan prokes baik disekolah maupun dilingkungan keluarga.

“Mari kita sama-sama berikhtiar untuk saling mengingatkan tetap menjalankan prokes dan vaksinasi. Semoga pandemi ini cepat reda dan tidak ada gelombang covid-19 yang baru.” Imbuhnya

Sementara itu kepala SMA N Pamotan Fathur Rozi mengatakan dalam pelaksanaan awal PTM ini pihak sekolah tidak akan gegabah dalam menerapkan prokes kepada siswanya secara ketat.

“Kami mengupayakan dengan penerapan prokes kepada siswa sangat ketat. Awal masuk siswa wajib cuci tangan, memakai masker, demikian pula untuk proses pembelajaran mengunakan jeda waktu, baik kedatangan siswa maupun pulang sekolah agar tidak memicu siswa untuk bergerombol sama teman – temannya” Pungkasnya (Ika/Fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *