Pamotan-Prasasti sambikalung Desa/kecamatan Pamotan  akan diusulkan  menjadi destinasi wisata baru kepada Dinas kebudayaan dan pariwisata  kabupaten Rembang

Destinasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian warga . Hal ini disampaikan Pj Kepala desa Pamotan M. Imron disela-sela meresmikan rumah prasasti Sambikalung  baru- baru ini.  (04/2). 

Imron menjelaskan, selama ini masih banyak tempat-tempat yang memiliki potensi dan daya tarik untuk dijadikan sebagai destinasi baru, namun belum digarap secara maksimal.  Untuk itu Sebagai wujud kepedulian atas adanya peninggalan budaya dan sejarah pihak desa telah mengalokasikan anggaran sekitar 15 Juta dibantu swadaya warga membuatkan  rumah prasati sambikalung.

 ‘kita berharap usulan Prasasti sambikalung menjadi tujuan destinasi wisata bisa menjadi pertimbangan  Dinbupar Kabupaten Rembang,  krena prasasti ini sangat unik dan belum tergali oleh arkeolog yang menelitinya. Khususnya tulisan jawa kuno berjajar halus kecil-kecil masih menjadi misteri”, Ungkap Imron.

Ketua RW 07 Dusun Sambikalung Trimo mengatakan, keberadaan prasasti Sambikalung penting  dilestarikan  untuk anak cucu kita nantinya. Dengan banyaknya peninggalan sejarah dan budaya di desa Pamotan pihak desa bisa mengusulkan desa Pamotan menjadi tujuan   destinasi wisata.

Usulan Pj Kades Pamotan  kami aptresiasi dan kami sangat mendukungnya, karena di desa Pamotan banyak peninggalan sejarahnya,  ada kampong budaya ,maupun  kampong industrnya “, Imbuh Trimo.

Sebelumnya keberadaan Prasasti Sambikalung Pernah menjadi daya tarik peneliti asing dari  Perancis Dr. Veronique Blood bersama pakar arkeologi nasional Prof. Agustianto saat berada di kabupaten Rembang.

Peneliti Perancis tertarik prasasti  Sambikalung karena selain ukurannya besar juga terdapat tulisan kecil huruf kuno berjajar rapi yang diperkirakan usianya ratusan tahundan hingga kini isinya belum tergali.

Keberadaan situs sambikalung awalnya terdapat dipohon kesambi, Muncul secara keseluruhan setelah pohon kesambi tumbang tahun 1994 dan telah dilaorkan ke Balai Arkeologi. Namun keberadaannya masih Misteri.(Affandi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *